Wednesday, October 16, 2019

Sekelumit Cerita Tentang ASI (Air Susu Ibu)


Someone says, ASI itu harus dikasih ke anak sampe anak usia 2 tahun

Pumping Everyday
Well, idealnya sih memang begitu, tapi hidup kan tidak selalu mulus dan ideal seperti yang kita pengen. Pengennya bisa mengASIhi (memberikan ASI full) sampe Rigel 2 tahun, tapi karena situasi dan kondisi di tempat kerja sehingga bikin produksi ASI ku menurun terus.
Profesiku adalah sebagai seorang Trainer atau tenaga pengajar di salah satu perusahaan distribusi retail terkemuka di Indonesia. Jika sedang ngajar biasanya aku bakalan datang lebih pagi ke kantor dan pulang lebih malam. Kemudian untuk jadwal pumping biasanya jadi berantakan banget. Kalopun bisa pumping palingan super kilat, karena aku harus datang ke kelas sebelum peserta training datang. Trus bakalan kemrungsung (buru-buru) banget dan bikin aku nggak tenang. Padahal di kantor ada fasilitas ruang laktasi yang keren banget, mirip kayak di mall-mall gitu deh.

Oyaa ternyata produksi ASI itu dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin, Hormon prolaktin berperan dalam produksi ASI. Hormon prolaktin diproduksi oleh kelenjar pituitari (kelenjar dalam otak yang berpengaruh terhadap berbagai fungsi fisiologis tubuh). Hormon prolaktin paling banyak dihasilkan di malam hari yaitu pukul 00.00-04.00 pagi, itulah sebabnya mengapa Busui (Ibu Menyusui)  tetap dianjurkan untuk menyusui bayi tengah malam karena bisa membantu menjaga pasokan ASI di keesokan harinya. Sedangkan  Hormon oksitosin yang sering disebut hormon cinta, berperan dalam proses keluarnya ASI. Hormon oksitosin diproduksi oleh hipotalamus. Hormon oksitosin sangat dipengaruhi oleh suasana hati seorang Ibu. (source) selain itu produksi ASI juga dipengaruhi banyak hal;
1. Mood (keadaan psikis dan emosi)
2. Makanan yang dikonsumsi
3. Kondisi perut (lapar atau kenyang)
4. Kondisi waktu (sedang buru-buru atau santai kayak di pantai)
5. Pemakaian obat-obatan atau sedang sakit
6. Pemakaian alat kontrasepsi (terutama yang bersifat hormonal, e.g. pil, suntik)
7. Kemampuan bayi untuk menghisap payudara ibu

Dan sepertinya masih ada banyak lagi hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI. Yang aku sebutin di atas itu cuma sepengetahuanku aja sih. Mohon maaf jika ada yang masih kurang atau salah. Harap dimaklumi yak karena aku bukan ahli laktasi dan semacamnya itu hehe..

Saat ini Rigel udah hampir 2 tahun (Desember nanti pas 2 tahun, yeiyyyy). Aku tetep bersyukur masih bisa kasih ASI full sampe 18 atau 19 bulan gitu. Setelah itu produksi ASI ku mulai menurun karena ritme kerja dan beban kerja yang lumayan banyak. Jadinya waktu untuk pumping kepotong dan seringnya buru-buru banget gitu deh. Bukan berarti aku males pumping yaa Buibuu, mohon digarisbawahi dan dibold, hahahhaa.. tapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan makanya aku jadi stres sendiri dan kecapekan, trus hormon oksitosinku menurun drastis. Hvft. Salah satu dilemma working mom yaa gini nih, kalo nggak bisa pumping yaa pasti produksi ASI nya menurun, walopun kalo di rumah pasti DBF (Direct Breast Feeding). Trus sekarang ini Rigel aku kasih susu UHT. Pasti ada pertanyaan, “kenapa nggak dikasih Sufor atau susu formula aja? Kenapa malah dikasih UHT? Kan anaknya belum genep 2 tahun”. Well, baiklah, pada dasarnya semua ibu pengen yang terbaik untuk anak-anaknya kan? Aku juga udah research kecil-kecilan, baca sana sini tentang “Susu UHT VS Susu Formula”. Aku nggak akan jelasin panjang lebar disini kenapa aku pilih susu UHT untuk Rigel. Jadi, wahai netijen yang budiman, mohon jangan ngejudge aku yak kenapa begini dan tidak begitu.

Puji Tuhan sampe saat ini aku masih kasih ASI ke Rigel (sebelum berangkat kerja dan setelah pulang kerja, trus full Direct Breast Feeding pas weekend). Saat ini pun aku ngerasa Rigel jadi posesif banget sama aku, apalagi kalo lihat aku turun dari motor pas pulang kerja pasti langsung lari meluk aku sambil bilang “Mama, bobo nenen” trus dia lari lagi ke kamar dan pasang posisi tidur dan aku disuruh tidur di sampingnya dia. Padahal itu aku masih pake jaket, tas, dan belum cuci tangan kaki, bahkan belum mandi. Tapi untungnya Papanya Rigel alias suamiku sangatlah pengertian. Dia langsung alihin perhatian Rigel trus aku langsung mandi super kilat dan habis itu langsung DBF deh.

 
Rigel

Mungkin nanti aku bakalan cerita proses nyapih Rigel. Aku sih pengennya nyapih with love dan no drama - drama gitu deh. Udah sejak 2 bulan yang lalu aku sounding ke Rigel kalo nanti udah 2 tahun nggak nenen lagi sama Mama. Semoga aku berhasil kasih ASI 2 tahun untuk Rigel. Itulah sekelumit ceritaku tentang dunia ASI yang sudah dan sedang aku jalani ini.